Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 07 Agustus 2014

SHORT MOVIE - AFTER SCHOOL





Film pendek AFTER SCHOOL siswa SMK MODEL PATRIOT IV Ciawigebang Kuningan

Rabu, 16 Juli 2014

ARTI KIASAN LAMBANG AMBALAN GUGUS DEPAN SMK MODEL PATRIOT IV CIAWIGEBANG


MEMAHAMI ARTI KIASAN LAMBANG AMBALAN
GUGUS DEPAN SMK MODEL PATRIOT IV CIAWIGEBANG


            Ambalan adalah Satuan kelompok Pramuka Penegak yang terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak. Kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa ambal-ambalan, yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus oleh sekelompok orang. Ambalan Penegak mengandung pengertian kiasan dasar yakni kegiatan (bakti dan persaudaraan) yang terus menerus dilakukan dalam menegakkan dan mengisi Kemerdekaan Bangsa. Ambalan atau ambal dalam bahasa Lampung mengandung pengertian karpet indah yang paling lebar yang digunakan untuk bermusyawarah. Ambalan mempunyai konotasi lain yaitu sebagai wadah berkumpul melakukan suatu musyawarah sebelum melaksanakan kegiatan-kegiatan.

1.     Nama Ambalan Ambalan umumnya menggunakan nama pahlawan. Namun tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-nama senjata atau nama kerajaan dalam pewayangan atau nama ceritera legenda. Dalam pemilihan nama tentunya diambil yang terbaik menurut anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.
2.     Ambalan dipimpin oleh seorang Ketua disebut Pradana yang dipilih berdasarkan musyawarah anggota ambalan.
3.     Ambalan yang ideal memiliki markas Ambalan, yakni tempat di mana Ambalan itu berkumpul. Markas ini biasanya diberi nama Sanggar. Setiap Ambalan memiliki bendera Merah Putih, bendera Pramuka, bendera Ambalan (bila ada), bendera WOSM, pusaka ambalan, sandi ambalan, tiang bendera, tali-menali, dilengkapi dengan peralatan tulis-menulis (mesin ketik, komputer, printer), peralatan memasak, serta peralatan perkemahan, sebagaimana halnya peralatan gugusdepan.
Penggunaan Lambang ambalan pada seragam Pramuka terletak pada bahu lengan sebelah kiri.

            Penggunaan Lambang Ambalan juga merupakan suatu Tanda Anggota Satuan Gugus Depan di tingkat Penegak. serta untuk memudahkan mengenali seorang anggota pramuka Penegak dari gugus depan mana dia berasal. Biasanya Penggunaan Lambang Ambalan diserta Kode atau Nomor Gugus Depan yang menandakan Bahwa Gugus Depan tersebut terdaftar dalam satuan Kwartir Ranting didaerahnya masing – masing.

            Biasanya penggunaan Lambang dan Nama Ambalan merupakan pencerminan Moralitas serta spiritual dan budi pekerti yang dijiwai oleh anggota ambalannya.
Maka bagi anggota Penegak yang telah menggunakan lambang ambalan itu berarti bahwa dirinya harus bisa menjaga Nama baik dirinya sendiri, keluarga Masyarakat dan Almamater serta gugus depan.

            Dalam suatu Gugus Depan Nama Ambalan dibagi menjadi 2 Kelompok sangga yakni satuan putra dan satuan Putri, makan Nama Ambalannya pun berbeda – beda sesuai dengan Pengelompokan Jenis Kelaminnya.

            Nama Ambalan Putra Gudep SMK Model Patriot IV Ciawigebang diambil dari seorang Tokoh Penyebaran Agama Islam seorang Ulama Besar yang di Nobatkan menjadi seorang Wali Allah pada jaman Kerajaan Pajajaran galuh Pakuan yang terletak di Limbangan Kabupaten Garut.
            Jika kita menyimak sejarah Perjalanan Tokoh Penyebar Agama Islam di Pulau Jawa ini yang sekarang diangkat sebagai Nama Ambalan Gerakan Pramuka Gudep SMK Model Patriot IV Ciawigebang, Beliau adalah Putra keturunan dari Prabu Kian Santang yang merupakan cucu dari Raja Pajajaran yang lebih dulu memeluk Agama Islam dibawah pemerintahan Sunan Gunung Jati. Beliau adalah Sunan Prabu Wijaya Kusumah. Berkat Hidayah dan ajakan Prabu Kian Santang Sunan Prabu Wijaya Kusumah akhirnya memeluk Agama Islam dan diberi Gelar Kesunan oleh Sunan Gunung Jati yakni Sunan Pancer. Dengan Pusaka Keris yang bertuliskan LAA IKHROHA FII DIIN “ yang merupakan Pusaka turun temurun itu, membuat Sunan Prabu Wijaya Kusumah dikenali oleh Sunan Gunung Jati, Bahwasanya pemilik keris itu adalah orang yang paling berjasa dalam Penyebaran Agama Islam.
(Sejarah Lebih Lengkap akan di Jabarkan dalam Babad Tanah Pa
djajaran dalam Materi Sejarah Ambalan)

v Kiasan Lambang Ambalan Prabu Wijaka Kusuma / Prawiku

                                            


BentukLambang
            Lambang Berbentuk Persegi Lima yang mengkiaskan Lima Dasar Ideologi bangsa Indonesia yakni Pancasila, Bentuk Persegi Lima juga merupakan Bentuk Tameng atau Pelindung atau Prisai yang digunakan dalam menghadapi Peperangan pada Jamannya.

Arti Warna dan Gambar / Logo

Warna – warna dan Logo yang terdapat pada lambang Ambalan Antara lain :
1.     Warna Merah
Merupakan warna Darah yang mengkiaskan Sifat Kesatria, Pemberani serta Kegigihan dalam Memperjuangkan apa yang menjadi Hak dalam kebenaran.
2.     Warna Hitam
Merupakan warna yang paling Jelas yakni mengkiaskan Keabadian serta Tekad yang kuat dalam menegakkan Kebenaran yang mesti menjadi Suri Tauladan bagi masyarakat.
3.     Warna Kuning pada Tunas Kelapa
Merupakan Warna Anggota Pramuka Tingkat Penegak dimana seorang Penegak harus memiliki Jiwa yang Mandiri, berpikir Dewasa, tidak mudah Putus Asa, pantang mengeluh dan menyerah dalam keadaan bagaimanapun. Serta Tunas merupakan Kiasan dari Jiwa seorang Pramuka. Sebagimana telah dipelajari dalam Arti kiasan Lambang Gerakan Pramuka sebelumnya.
4.     Warna Putih pada Gambar Bintang, Kuda dan Bunga
Merupakan Kiasan dari Kesucian, Hati yang bersih, Cahaya Ketuhanan Yang Maha Esa, yang mengkiaskan Bahwa seorang Anggota Pramuka harus senantiasa memiliki KeImanan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki Niat dan Tekad yang bersih, dan menebar Kebaikan dan Kebajikan Semerbak Harum laksana Bunga.
5.     Keris
Merupakan lambang senjata bagi seorang Kesatria yang Berbudi dan Berwibawa serta memiliki Martabat sebagai Pejuang Islam di Jawa Barat khususnya.
6.     Kuda
Merupakan lambang Keperkasaan, yang menjadi Tungganganyang tangguh bagi para kesatria dan merupakan Lambang Daerah Kabupaten Kuningan sebagai Kendaraan Sang Adi Pati Kuningan dan para Kesatria lainnya.
7.     Sepucuk Bunga Wijaya Kusumah yang
Merupakan lambang keindahan serta keselarasan bagi umat manusia, yang memancarkan cahaya putih dimalam hari yang mengkiaskan bahwa seorang pramuka harus mampu menebarkan Keindahan, Budi Pekerti serta dapat menjaga keharuman Nama baiknya laksana Bunga / Kembang Cangkok Wijaya kusuma. Gambar lebih Jelas dapat anda lihat di Situs Internet.
8.     Lambang Pramuka Sedunia WOSM (World Organization of Scout Movement); Organisasi Pramuka se-Dunia.

            Maka Lambang Ambalan diatas dapat ditarik kesimpulan Bahwa Pramuka Gugus Depan SMK Model Patriot IV Laksana Kesatria yang Gagah Berani yang menjunjung tinggi Nilai- nilai Religius, Moralitas, Budi Pekerti serta Martabat yang menjadi Keharuman Bangsa dan Negara.

            Tunjukan dalam dirimu, Cerminkan dalam Sikap dan Hati mu, Bulatkan dalam Tekad dan Perbuatan mu, Demi harum Bangsa dan Negara.

v Mengenal Makna dan Arti Kiasan Nama dan Lambang Ambalan Pramuka Putri.
            Seperti yang kita ketahui Kartini adalah seorang tokoh suku Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia, beliau juga dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Nama Lengkap : Raden Adjeng Kartini
Nama Panggilan : Raden Ayu Kartini
Tanggal Lahir : 21 April 1879
Tempat Lahir : Jepara, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Meninggal : 17 September 1904 (umur 25) di Rembang, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Dikenal karena : Emansipasi wanita
Agama : Islam
Pasangan : R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat

Ø  Perjalanan Sang Pencetus Emantipasi Wanita
            Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI.
            Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

            Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

            Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

            Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.

            Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

            Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, R.M. Soesalit, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.


            Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.
Ø  Buku Raden Ajeng Kartini
• Habis Gelap Terbitlah Terang
• Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya
• Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904
• Panggil Aku Kartini Saja
• Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya
• Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903

            Jika Kita Menyimak Lebih jauh Perjalanan R.A Kartini, yang bisa kita Suritauladani adalah Kegigihan Beliau dalam memajukan Kaum Perempuan yang selama itu menjadi Perbudakan bagi kaum laki – laki pada Jaman Belanda dan Portugis.

            Kartini Lahir dan Bangkit dari Penindasan Tersebut. Kartini merupakan sosok wanita yang memiliki Jiwa Besar, untuk mengubah sejarah bagi kaum Perempuan menunjukan bahwa Peranan Wanita dalam Kehidupan Berkeluarga, Berbangsa dan Beragama sangatlah Penting.Oleh karenanya Pantaslah jika Kartini merupakan Ibu bagi kaum Perempuan. Sehingga para wanita dan mencontoh semangat Kartini.

v Arti Kiasan Lambang Ambalan Raden Ajeng Kartini.
                                                
Arti Kiasan Bentuk Lambang
            Segilima mengkiaskan Lambang Ideologi Bangsa Indonesia yaki Pancasila dan merupakan Perisai Pelindung serta lambang kesaktian Pancasila.
Arti Kiasan Warna dan Gambar Lambang Ambalan
1.     Warna Merah yang merupakan warna Darah yang mengkiaskan Sifat Kesatria, Pemberani serta Kegigihan dalam Memperjuangkan apa yang menjadi Hak dalam kebenaran.
2.     Warna Hitam yang merupakan warna yang paling Jelas yakni mengkiaskan Keabadian serta Tekad yang kuat dalam menegakkan Kebenaran yang mesti menjadi Suri Tauladan bagi Kaum Wanita.
3.     Warna Kuning pada Tunas Kelapa merupakan Warna Anggota Pramuka Tingkat Penegak dimana seorang Penegak harus memiliki Jiwa yang Mandiri, berpikir Dewasa, tidak mudah Putus Asa, pantang mengeluh dan menyerah dalam keadaan bagaimanapun. Serta Tunas merupakan Kiasan dari Jiwa seorang Pramuka. Sebagimana telah dipelajari dalam Arti kiasan Lambang Gerakan Pramuka sebelumnya.
4.     Warna Kuning pada Gambar Bintang, Kuda dan merupakan Kiasan dari Kesucian, Hati yang bersih, Cahaya Ketuhanan Yang Maha Esa, yang mengkiaskan Bahwa seorang Anggota Pramuka harus senantiasa memiliki KeImanan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki Niat dan Tekad yang bersih, dan menebar Kebaikan dan Kebajikan Semerbak Harum Nama nya.
5.     Warna Lambang pada Obor merupakan warna dasar tingkatan dalam Gerakan Pramuka mengkiasankan Bahwa Obor merupakan cahaya dalam Kegelapan yang merupakan Cerminan bagi kaum wanita yang dulu hidup dalam penindasan, kebodohan kini harus menjadi lebih baik dan lebih terhormat.
6.     Kuda
Merupakan lambang Keperkasaan, yang menjadi Tungganganyang tangguh bagi para kesatria dan merupakan Lambang Daerah Kabupaten Kuningan sebagai Kendaraan Sang Adi Pati Kuningan dan para Kesatria lainnya.
7.     Lambang Pramuka Sedunia WOSM (World Organization of Scout Movement); Organisasi Pramuka se-Dunia.
8.     Buku yang bertuliskan “ Habis Gelap Terbitlah Terang Merupakan Lambang sumber Ilmu yang merupakan buku – buku yang dikarang dan ditulis oleh Raden Ajeng Kartini. yang mengantarkan Kaum Wanita untuk beremansipasi dan berpartisipasi dalam pembangunan dan Perjuangan Bangsa Indonesia.
            Maka ditarik kesimpulan Bahwa Lambang Ambalan Raden Ajeng Kartini adalah perlambang, Kehormatan Martabat dan Moralitas Kaum Wanita, untuk lebih maju dalam berkipra di Gerakan Pramuka dengan Hak dan Kewajiban yang di milikinya. “ HIDUPLAH KARTINI – KARTINI INDONESIA DALAM JIWA PRAMUKA SEUTUHNYA “


 

Blogger news

Blogroll